Senin, 30 Desember 2013



Mencetak Putra dan Putri Soleh dan Solihah
Mempunyai putra dan putri yang Soleh dan Solehah adalah dambaan setiap orang tua, sekaligus  merupakan kewajiban orang tua pula karena Allah SWT telah memerintahkan untuk mendidik anak yang merupakan amanah dari Nya. Rosulullah SAW juga seringkali memberikan contoh yang baik dalam mendidik anak melalui Hadits-hadits beliau. Salah satu firman Allah dalam Al-Qur’an Surah At-Tachrim menyebutkan
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم ناراً وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصونالله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون (سورة التحريم6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya Malaikat – malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”  (QS. At Tachrim : 6)
وجعل الرسول صلى الله عليه وسلم مسؤولية رعاية الأولاد على الوالدين وطالبهم بذلك :
Rosulullah SAW. juga menjadikan perawatan anak sebagai tanggung jawab orang tua dan menuntun mereka untuk itu.
Anak Soleh selalu membahagiakan hati orang tuanya karena mereka melakukan apa yang di perintahkan orang tuanya yang sesuai dengan ajaran agama dan mematuhi larangan orang tua dan agama. Perintah kepada anak tidak hanya memerintah tapi alangkah baiknya dan akan berlaku efektif apabila perintah itu juga dilakukan oleh orang tua sebagai suri tauladan yang baik untuk sang buah hati.
Anak bagaikan lembaran kertas putih, tulisan yang ada dalam kertas tersebut adalah sejarah dalam hidupnya. Apabila orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang soleh, hendaknyalah dia memberikan contoh nyata dalam kehidupannya. Seperti pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” begitu pula seorang anak, dia akan mempunyai akhlak, sifat  dan perilaku seperti orang tuanya, apa yang dia lihat setiap hari merupakan pelajaran yang akan dia terapkan dalam hidupnya.
Selain tauladan yang baik, seyogyanya orang tua memberikan nama yang baik kepada anaknya. Nama adalah doa dan harapan, begitu pula nama panggilan atau cara memanggil seseorang terhadap anaknya. Apabila orang tua sering memanggil dengan panggilan, “anak pintar, anak hebat atau anak soleh” maka anak tersebut akan mempunyai semangat untuk menjadi seseorang seperti yang diharapkan oleh orang tuanya. JUga orang tua tersebut telah memohon dan berdoa kepada Allah SWT untuk menjadi anak yang baik.
Memberikan  nafkah dengan rizki yang halal juga merupakan salah satu penentu untuk menjadikan anak kita sebagai anak yang soleh dan solehah. Karena dari rizki yang halal tersebut, akan mengalir darah yang baik yang akan menyehatkan dan menjadi otot (daging) yang selanjutnya darah mengalir itu juga hadir menjadi hati atau kalbu yang merupakan cermin dari jiwa seseorang untuk menjadi baik (soleh dan solehah). Di dalam kalbu yang baik itu akan lebih mudah untuk di didik dan diarahkan sesuai dengan tuntunan agama.
Demikianlah beberapa tips untuk mendidik anak kita menjadi anak yang soleh dan solehah sehingga akan mendoakan kita di akhirat kelak. Amin Ya Robbal ‘alamiin.
Disampaikan dalam Parenting bulan Desember 2013, di TK Khalifah Surabaya
Oleh : Ust. Lukman Hakim
Ditulis oleh :  Bunda Dewi Rachmawati